Minggu, 25 Oktober 2015



TUGAS PORTOFOLIO
TEKNIK PRODUKSI KERAJINAN HIASAN BERBAHAN LIMBAH
9730_158311593920_5141509_s.jpg












Mata Pelajaran :    Kewirausahaan
Guru PKWU      :    Gusnetty Jayasinga, SE

Di susun oleh :
Ahmad ari subagio
Dewi Purwati
Dewi Resita
Fina Ayu Novita
Rani Fitriani

Kelas                  :    XII. Akuntansi 2



SMK NEGERI 1 METRO
Tahun Pelajaran 2014/2015

Kata Penghantar
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan artikel ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi sebagai murid sekolahan.
Harapan saya semoga artikel ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi artikel ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Artikel ini dibuat semata mata untuk salah satu syarat untuk bahan dalam mempresentasikan topik dari pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Artikel ini disusun dari berbagai sumber yang tersedia, baik dari buku, media maya dan sebagainya.
Artikel ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan artikel ini.
Wassalamu alaikum Wr. Wb
Metro, Oktober 2015

Penyusun





DAFTAR ISI


Halaman Judul........................................................................................       1
Kata Penghantar......................................................................................      2
Daftar Isi..................................................................................................      3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Tahapan Produksi..........................................................................       4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Kerajinan Hiasan Limbah Tekstil.................................................          5
2.2       Pembuatan Boneka dari Kain Perca.............................................         10


BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan................................................................................          15
3.2       Saran..........................................................................................         15

Daftar Pustaka........................................................................................        16





BAB I
PENDAHILUAN

1.1           Tahapan Produksi
Tahapan produksi secara umum terbagi atas :
§  Tahap Pembahanan
Tahap Pembahanan yaitu mempersiapkan bahan baku untuk diproses menjadi suatu produk dalam proses produksi. Bahan baku yang didapat lalu dibersihkan dari segala kotoran dan lalu dikeringkan.
§  Tahap Pembentukan
Tahap Pembentukan yaitu tahap yang dilakukan setelah proses pembahanan selesai. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat.
Secara Umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid (Lembaran dan serat) Material solid seperti logam, kaca, plastik atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai  dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem.

§  Tahap perakitan

Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik  sambungan tertentu.

§  Tahap finishing.

Finishingdilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk  tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan  permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem
yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1    Kerajinan Hiasan Limbah Tekstil

2.11   Pengertian Limbah Tekstil
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis. Jadi, kerajinan limbah tekstil adalah suatu karya tangan yang dihasilkan oleh buangan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

·        Teknik pembuatan karya kerajinan limbah tekstil :
a)      Teknik Quilting : menggabung-gabungkan kain dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk motif-motif yang unik.
b)      Teknik Aplikasi Perca : teknik menghias kain atau benda-benda lainnya dengan menggunakan kain perca yang dilekat dengan lem atau jahit  
c)      Makram : teknik kerajinan klasik dengan ciri utama menampilkan bentuk-bentuk simpulan dari jalinan tali atau banang
d)      Teknik anyam                 :
e)      Teknik untuk bentuk tiga dimensi

·        Fungsi Karya Kerajinan Limbah Tekstil
Secara garis besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas:
1.      Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan.
2.      Di samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam kerajinan Tekstil.
3.      Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika.
4.      Kerajinan limbah tekstil juga sangat dibutuhkan sebagai sarana pelestarian alam.

v        Unsur Estetika dan Ergonomis Karya Kerajinan Limbah Tekstil
Unsur Estetika adalah usnsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu, dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain dari benda berbahan baku limbah tekstil yang akan dibuatnya. Sedangkan unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaan nya misalkan pakaian batik atau pakaian dari bahan kain tenun. Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan (safety), kenyamanan (ergonomi) dan keindahan (estetika).

v       Motif ragam hias pada Kerajinan Limbah Tekstil
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentukbentuk flora, fauna, bentuk geometris, bentuk figuratif. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada dua dimensi dan tiga dimensi yaitu :
·        Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.
·        Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.
·        Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentukbentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
·        Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

Prinsip-Prinsip Seni

Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
1)      Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
2)      Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan.
3)       Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.

Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, boneka, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.

Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)

Ø  Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.

Ø  Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, Byconstruction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
·        By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan  tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
·        By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil. Contoh         : Quilting Smocking Shiring Pintucks
·           By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Contoh       : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda)

Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yangakan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan padaproduk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.

Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan.







2.2     Pembuatan Boneka dari Kain Perca
Boneka kain perca merupakan kesukaan setiap anak dan boneka ini sangat mudah untuk dibuat dari potongan-potongan kain atau kain tua sudah tidak dipakai lagi yang bisa dijadikan kain perca. Selain itu, selalu terdapat keunikan pada setiap boneka kain perca yang dibuat.

Bahan yang digunakan :


·        Kain perca
·        Jarum
·        Benang
·        Gunting
·        Kertas
·        Kapas/ dakron
·        Kancing baju




Langkah langkah kerja :

1.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadn7rPUXaHfLJXThvBj6r0JCnDLZXJ8R3DhhyphenhyphenCqP-sO7SVYSWqB3HiUMIR66ulGiZE7wLOwIZtPS6bmY5yHoL7c-Q8oUshsj3ArySLc6npTi4C7ErCgy5qO9_7OM4wmIFMb0YBXM-zw/s1600/1.jpg

Pilihlah tampilan boneka yang anda inginkan. Mulailah dengan pemilihan warna kain. Warna kain apa saja boleh anda gunakan, namun anda mungkin memerlukan warna kain yang kira-kira sesuai untuk warna kulit boneka tersebut, seperti krem, cokelat, cokelat tua, putih, atau merah muda.  Biasanya, boneka ini terbuat dari potongan-potongan kain (kain perca), jadilah kumpulkan kain-kain dengan mendaur ulang sarung bantal, baju bekas atau pakaian yang tidak muat lagi.





2.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjacbVCjKhgI-hfJcA85E1IOPzJnlbjpBUOKdoP3y6V_6Lst72nB7AvBXwh_uvzaQ8H6iGvD31Ew9Mx3qhae5Amt_LPDFBW3gjSMnCpAF312PRxFoFEjEQPEGfi8sk_FCQgOh4bwcdP0Q/s1600/2.jpg

Gambarlah sketsa garis bentuk boneka anda pada kain. Beri sedikit lebar  tambahan  (1,3 - 1,6 cm) di seluruh bagian luar garis pola untuk menyokong jahitan. Buatlah bentuk boneka tersebut sedikit lebih besar dari yang anda inginkan. Saat anda memasukkan dakron ke dalamnya, boneka akan menggembung dan sisi-sisinya akan menjadi sedikit lebih kecil. Untuk kepala boneka, buat ukurannya cukup besar dan bulat atau oval.

3.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8vgzCYf-uODAkP7dJ_stcS7qxr8CUQLkGmJVfbMgfbSZHdO6jozPd2JFGFonlYEYXhLXSl_rg9IiczSPk0pflzBsT-mzCHCHmypO-XA29LBodgJENmdHRvAzbz1hrCWTT9MdKnIkD3Q/s1600/3.jpg

Taruh satu lagi lapisan kain di bawahnya dengan sisi luar kedua kain tersebut saling berhadapan. Potong kedua kain itu menurut garis polanya.

4.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWsYsRBuq8E5oqFmZyoMgP37B8dMIX5cUyz4CCqj7_BrHR8JfhDw6N9wHvgWzY2qFSrVcJkDaZ3FmcbsPdQzmjSY89cjBfLw6Vs1vrvx7D_lGyJc8-6Lls-Mx63D1Z5ehS65ceKAXFOg/s1600/4.jpg

Tahan kain agar tidak bergeser dengan menyematkan jarum pentul dan jahit seluruh garis pola, tetapi sisakan sedikit celah untuk memasukkan dakron.

5.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbphM1WiKRCJqbxgqCMw4j3QEwRi7lXKcQvfA4Pp_jh-Ku8UxTaXKowdcNAi-Dkx8D2tB5QbtMheQddtN2nAubsn9TV6Wrou3KjRRHN4OKsbq_2s-_QxgF_ZRSbpbeYyjNNs7hB_uItA/s1600/5.jpg

Longgarkan jahitan di sekitar lekukan dan sudut dengan menggunting lekukan segitiga di bagian penyokong jahitan.

6.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-XnqwgJ3lgUZWyrKUIslm9oPRnOdUwks2S_ouC-94xorvMOWkDcBa3WNUA0kr_Bot-xR1-By6-y3_1VPkPNbk-zXc7Ecd6MY4KoPJ8XaeuIJLNRjkGSFs5JFL4fJn3n5zODMnujSjlw/s1600/6.jpg

Balikkan bagian dalam boneka keluar, balikkan melalui celah yang tidak dijahit tadi.

7.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk8K0ps9eThjwvDPYJRCRA-5hciHU-dyGxEyy0dYTCjs1CP-Wst5ADApinwL6VJh2jJ8IflsJ8AYGIvZmEE_3fxYcHrIhe2Q_OGBgU0bttispoCQim6qreX7TVTunjTTZomn_mKhZzEQ/s1600/7.jpg

Isi boneka dengan bahan serat sesuai pilihan anda.

8.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8on7E2c4rNO4Dg2J_ppmtKMAlzozjU8i3AHjcNOuAxK5f4vQcKnbi8ekdn0zFDaHKZJ5zXq-LZNdB8qD-Du6Ire8RqAt17w35u3SnkxDX76Jljrsn0dHR8_lVh5IFt_BNXvdz8pDFwQ/s1600/8.jpg

Lipat tepi celah tadi ke bagian dalam boneka, dan tutup celah tersebut dengan menjahitnya menggunakan tangan atau mesin.

9.       
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4lnAykaYvIIoreeRsLiVf7oRdfYu0POLL2P828nTSwffh0-_bwe4jSv9mYh0sibBItJJYptrfXSIEYGaoWnqfOhVGapRUCUVXqA8E4bXhyphenhyphenR7h2unu8vU52WoHiyMA0jiHArctJQebww/s1600/9.jpg

Jika anda mau, jahit di seluruh perbatasan kaki dan tangan untuk membentuk sendi-sendi.

10.   
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2c5fSgRgiastpvnP_QxtLGPpWR0c1eif7iyFYvJ6r59n-D19xxGt9hSm6VmpTVrX_kcOB1Rwn0unB9im_I0T8N8gSp3cO94jGN7tfejeJd2WU24MeaumLzbgGBgoKurRcuxfkVKHaQA/s1600/10.jpg

Hiasi boneka. Sulam wajahnya atau jahitkan kancing-kancing untuk mata dan hidungnya. Rambut dapat dibuat dari benang; jika rambutnya panjang, kepanglah untuk memberikan efek yang istimewa.

11.   
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfag5L5KojQkTudRT9WvTwJ2Fw-EfmHfeqH20D4RmqE6ZmzqnP-oWcUoG75ae2hiUEEEb_4Lrk65Vpy3qnW0Vj5Wd4nF1ewhU69HY-MHVsPB_5Jy9KEMcrGhCdcdm8ha4xsnqwRJ305w/s1600/11.jpg

Jahitlah pakaian untuk boneka tersebut (menggunakan kain yang tidak dipakai, sisa, atau bahan daur ulang), atau buatlah baju boneka yang tidak perlu dijahit.

12.   
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nXLrnVS8ZI67mD7SMBxxRP5KClwpnJMCP6tS2tobZHRpAYFf1a2WIr9j-CLPaTZVbQIgmtWT2YO8c-nAJDfZgy7U6yr3st6kVo_1pSGzhcSWZp66OPH9WSdZEANqEKUp5vEWHX5itA/s1600/12.jpg









BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.    Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,     dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dalam membuat produk kerajinan dari limbah utamakan prinsip kebersihan dan kerapihan begitupun terapkan keselamatan kerja
3.2    Saran
1)      Gunakanlah limbah padat untuk membuat kerajinan dan bersihkan dari segala kotoran
2)      Terapkanlah keselamatan kerja dalam membuat kerajinan..
3)      Selain memiliki nilai esestis nilai ekonomis juga dapat didapat dari kerajinan tersebut maka gunakan prinsip SWOT






Daftar Pustaka

1.     Buku Kemendikbud Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII kurikulum 2013
2.     http://gunadynyontek.blogspot.co.id/2015/04/kerajinan-limbah-tekstil.html diakses pada hari sabtu tanggal 3 Oktober 2015 pukul 12:49